Bank Sampah GBKP Bertemu Dirjen PSLB3 KLHK Diapresiasi
[ad_1]
POSMETRO MEDAN – Abetnego Panca Putra Tarigan Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), berperan memfasilitasi Bank Sampah GBKP untuk bertemu Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati belum lama ini di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut mengemuka terkait persoalan sampah di Kabupaten Karo yang sudah menjadi permasalahan yang cukup serius. Permasalahan itu telah menciptakan kondisi yang terlihat kumuh, baik untuk kawasan perkotaan maupun perdesaan terutama di permukiman warga.
Diketahui, masalah sampah sangat dipengaruhi oleh praktek kehidupan keseharian di masyarakat serta ketiadaan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan holistik atau menyeluruh. Berdasarkan informasi dari kementerian, Kabupaten Karo belum memasukkan data dan informasi ke dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).
Hal tersebut juga menjadi indikator kuat bahwa Kabupaten Karo tidak melihat persampahan sebagai isu strategis dalam pengelolaan kabupaten. Padahal, kesehatan masyarakat menjadi syarat mutlak untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pertemuan yang difasilitasi Abetnego Tarigan dihadiri oleh Pdt. Mira Sinulingga, perwakilan Bank Sampah GBKP bersama Bani Sinuhaji, perwakilan Bank Sampah Yayasan Bumi Turang dan Lidia Simarmata, perwakilan Bank Sampah Desa Pangambatan, Unit Kecamatan Merek.
Mira menjelaskan, GBKP sebelumnya telah berkolaborasi dengan Bank Sampah Yayasan Bumi Turang dalam penanganan sampah di Kabupaten Karo. Dalam upaya ini, kedua pihak telah mewujudkan sebanyak 41 unit Bank Sampah Unit (BSU) di antaranya, 2 unit di sekolah, 3 unit di lembaga unit GBKP, dan 36 unit di desa.
“Ini merupakan respon gereja menjawab persoalan kongkret di masyarakat. Ada perkembangan yang positif dari masyarakat yang sudah memiliki Bank Sampah di desa. Kesadaran untuk mengumpulkan dan menjadikan potensi ekonomi telah berkembang di banyak desa,” kata Mira Sinulingga.
Namun disisi lain, kata dia, masih banyak tantangan seperti ketersediaan alat angkut dan kecukupan gudang penampung. Selain itu, dibutuhkan pengembangan satu sistem yang terintegrasi untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang handal dan berkelanjutan.
“GBKP sudah mengambil peran dalam menjaga lingkungan dengan berupaya kreatif merawat lingkungan melalui program pelayanan Bank Sampah. Namun, gereja akan lebih maksimal melakukan pelayanan jikalau berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk percepatan dan perkembangan pelayanan ini. Inilah yang menjadi harapan gereja,” jelasnya.
Sementara, Dirjen PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menanggapi pernyataan pihak Bank Sampah GBKP menyampaikan akan mendukung penguatan kapasitas dan pengembangan sistem pengelolaan bank sampah. Untuk itu, pihaknya akan menurunkan tim yang bekerjasama dengan Bank Sampah Bersinar asal Bandung.
“Bank Sampah Bersinar merupakan salah satu yang sukses di Indonesia dan teruji. Selain itu, KLHK juga berkomitmen membantu Bank Sampah GBKP untuk mengembangkan program untuk akses pendanaan dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH),” jelas Rosa.
Diketahui Dirjen PSLB3 memberikan “oleh-oleh” kepada Bank Sampah GBKP berupa satu unit kendaraan untuk mengangkut sampah di desa. Untuk diketahui, pertemuan kedua pihak ini difasilitasi Abetnego Tarigan usai menerima penghargaan dari Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.(mrk)
EDITOR : Rahmad
[ad_2]
Source link
Tinggalkan Balasan