[ad_1]

infosumbar.net – Semen Padang FC kembali terpuruk dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2024/2025. Pada pertandingan pekan kedelapan di kandang PSBS Biak, Jumat (18/10/2024) tim besutan Eduardo Almeida tumbang 3-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Sempat unggul 2-1 di babak pertama, skuad Semen Padang FC justru tumbang 2-3 dari PSBS Biak di akhir laga.

Kekalahan ini sangat disesali oleh pelatih kepala Eduardo Almeida. Dia mengatakan Rosad Setiawan dan kawan kawan bermasalah dengan fokus dan konsentrasi di menit-menit krusial pertandingan.

“Tentu saja kita tidak bahagia dengan hasil ini. Kita tahu ini pertandingan sulit dengan tim yang sangat bagus (PSBS Biak),” tuturnya membuka sesi jumpa pers usai pertandingan.

Eduardo menuturkan tim asuhannya di babak pertama sudah bagus dalam organisasi permainan tetapi tidak mampu memanfaatkan momen transisi.

IKLAN

“Kita bisa bikin skor dua gol tapi kemasukan pada menit-menit akhir. Jadi pada saat sudah unggul 2-0, kita harus tetap fokus dan konsentrasi supaya saat masuk babak kedua dengan kondisi sudah unggul. Tapi di awal babak kedua, kita kecolongan lagi dari set piece,” jelasnya.

Menurut pelatih asal Portugal ini, Semen Padang FC sudah bekerja keras untuk kembali menguasai pertandingan. Apalagi, saat PSBS bermain dengan 10 pemain.

“Kita harus punya kapasitas dalam memahami situasi lebih jumlah pemain. Beberapa momen malahan yang terjadi sebaliknya. Bukan berarti mereka 10 pemain dan kita 11 pemain harusnya tetap dalam struktur permainan. Tapi kita tidak bisa berada dalam struktur itu sehingga kebobolan lagi,” urainya.

“Kita tidak bahagia pada hal sudah unggul 2-0. Pada akhirnya kalah 2-3. Selamat untuk lawan yang memenangkan pertandingan bagus ini,” tambahnya.

Dengan hasil kalah itu, kata Eduardo Almeida, menunjukkan bahwa ada masalah pengalaman bermain anak asuhnya di level atas kompetisi.

“Seharusnya dalam kondisi unggul, pemain harus lebih fokus lagi. Biasanya saat unggul, pemain merasa rileks. Itu tidak boleh terjadi. Dan tim lawan punya kualitas untuk menciptakan gol balasan.

Dengan kekalahan itu, Semen Padang FC semakin jatuh di zona degradasi, peringkat 16, hanya mengoleksi nilai 4 poin dari 8 pertandingan. Rosad Setiawan dan kawan-kawan menderita 6 kekalahan, satu kali imbang dengan satu kemenangan.

 

[ad_2]

Source link