Masyarakat Balai Gurah Agam, Kampung Ibunda Ekos, Siap Menangkan Epyardi-Ekos
[ad_1]
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, bersilahturahmi dengan masyarakat Jorong Balai Gurah, Nagari Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Agam, Minggu (20/10/2024).
Agam, rakyatsumbar.id– Silahturahmi itu juga menjadi momentum pulang kampung bagi Ekos. Balai Gurah, merupakan tanah kelahiran ibundanya, Nurhaida Hanum. Bagi Ekos, banyak kenangan di daerah itu.
Masyarakat Balai Gurah antusias menyambut Politisi PAN tersebut. Mereka bangga putra daerah mereka maju dalam kontestasi Pilgub Sumbar 2024. Karena itu, mereka membulatkan tekad dan siap untuk memenangkan Ekos bersama calon gubernur, Epyardi Asda, untuk memimpin Sumbar.
Dedi, warga Balai Gurah, mewakili masyarakat setempat mengatakan bahwa tak banyak perubahan yang signifikan yang mereka rasakan di Sumbar selama 15 tahun belakangan, terutama insfratruktur jalan. Ia merasakan bahwa jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Sumbar rusak parah.
Dalam silaturahmi itu banyak hal yang dikeluhkan masyarakat. Ekos menampung semua keluhan masyarakat sebagai persoalan yang harus ia selesaikan jika menjadi wakil gubernur. Ia menyatakan bahwa ia tidak akan menyia-nyiakan harapan yang diberikan masyarakat kepadanya.
Ekos menyatakan siap membawa perubahan untuk Sumbar bersama Epyardi. Ia menegaskan bahwa Epyardi-Ekos akan menjadi gubernur dan wakil gubernur untuk masyarakat Sumbar, bukan bagi kelompok tertentu.
“Makanya, dalam visi saya bersama bapak Epyardi Asda berjudul ‘Mambangkik batang tarandam, menjadikan Sumbar sebagai provinsi terbaik di Sumatera’,” kata Ekos.
Selain persoalan jalan, Ekos juga berbicara tentang tergerusnya kondisi moral di Sumbar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kasus kriminalitas yang terjadi di luar nalar. Salah satunya ialah kasus pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari di Kabupaten Padang Pariaman, yang menjadi sorotan nasional. Selain itu, ada kasus pelecehan seksual di salah satu pondok pesantren di Sumbar.
“Suka tidak suka, kualitas moral kita makin hari makin turun,” ucapnya.
Karena itu, mantan Wakil Wali Kota Padang itu menegaskan bahwa semua elemen, terkhusus pemerintah harus bisa mengembalikan roh Sumbar kepada adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK).
“ABS-SBK seharusnya bukan dalam bentuk istilah saja, tidak hanya dalam bentuk semboyan. Kita harus betul-betul mengembalikan roh Sumbar kepada falsafah tersebut,” tuturnya. (ri)
About Post Author
[ad_2]
Source link
Tinggalkan Balasan