Pelatihan Melukis Imajinatif di Sekolah Dasar 10 Ganting dan SDN 31 Pasir Kandang

infosumbar.net – Pembelajaran seni rupa merupakan salah satu lingkup materi pembelajaran dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di Sekolah Dasar (SD).

Mata pelajaran ini wajib dilaksanakan karena dapat memenuhi kebutuhan perkembangan murid dalam mencapai kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan adversitas (AQ), kreativitas (CQ), dan kecerdasan spiritual dan moral (SQ)”.

Khusus untuk materi pembelajaran seni rupa, guru merasa kesulitan dalam mengajarkannya karena kurang memiliki kemampuan menguasai materi itu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dosen Departemen Seni Rupa FBS UNP memberikan pelatihan melukis imajinatif di SDN 10 Ganting dan SDN 31 Pasir Kandang Padang.

Kegiatan diikuti oleh 27 orang guru SDN tersebut dilaksanakan dari tanggal 7 sampai dengan 14 September 2024 di SDN 10 Ganting.

Yusron Wikarya sebagai Ketua Pelaksana dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa, para Guru pada awal kegiatan merasa pesimis akan bisa mengikuti pelatihan ini karena merasa tidak memiliki bakat seni rupa sama sekali.

“Alhamdulillah, namun dalam pelaksanaannya ternyata sangat bersemangat, sehingga masing-masing dapat menghasilkan minimal dua buah karya”.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Darneli sebagai Kepala SDN 10 Ganting dan Edison sebagai Kepala SDN 31 Pasir Kandang.

Menurut Darneli, para guru semua merasa tidak percaya akan hasil karya mereka yang luar biasa. “Ternyata pembelajaran seni rupa itu tidak sulit”.

Guru-guru peserta pelatihan berharap kegiatan serupa dengan materi keterampilan yang lain dapat dilaksanakan lagi pada tahun-tahun yang akan datang di sekolah mereka.

Menariknya, lukisan imajinatif karya guru peserta pelatihan tersebut langsung dipamerkan di salah satu lokal SDN 10 Ganting, sehingga dapat disaksikan oleh guru dan murid.

Kegiatan ini juga dilaksanakan oleh Yofita Sandra, Rahmi Oktayory Wikarya sebagai anggota, instruktur Nesya Fitryona dan Eswendi serta dibantu oleh mahasiswa Fahmi Ade Fahrezi, Asli Kurnia, dan Fadhil Nugraha Wikarya. (**)