[ad_1]

WAWASAN.CO, Politeknik Bumi Akpelni Semarang menggelar wisuda perdana untuk program studi sarjana terapan, yakni Teknologi Rekayasa Operasi Kapal dan Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal.

Upacara wisuda ke-50 yang digelar secara khidmat di kampus tersebut, Jalan Bendan Dhuwur Semarang, Sabtu 19 Oktober 2024 ini, menandai tonggak sejarah baru bagi lembaga pendidikan maritim tersebut.

Sebanyak 73 wisudawan dari tiga program studi secara resmi dilepas untuk mengarungi dunia kerja.

Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Bumi Akpelni Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar., M.Si menyampaikan rasa bangga atas pencapaian para lulusan.

“Hari ini kita menyaksikan generasi baru pelaut Indonesia yang siap berkontribusi dalam memajukan industri maritim negara,” ujarnya.

Kemitraan dengan Industri

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Politeknik Bumi Akpelni Semarang dengan dua perusahaan pelayaran terkemuka, yaitu PT. Gurita Lintas Samudera dan PT. Samudera Daya Maritim.

Kerja sama menjadi salah satu bukti bahwa lulusan Politeknik Bumi Akpelni Semarang dijamin terserap di dunia kerja.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Politeknik Bumi Akpelni Semarang dalam mencetak lulusan berkualitas. Para wisudawan ini telah melalui proses pembelajaran yang sangat baik dan siap untuk menghadapi tantangan industri maritim,” kata perwakilan dari salah satu perusahaan pelayaran.

Membekali Lulusan dengan Kompetensi Unggul

Untuk menghadapi tantangan industri maritim yang terus berkembang, Politeknik Bumi Akpelni Semarang tidak hanya membekali lulusan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga dengan soft skills yang diperlukan.

“Kami menekankan pentingnya etika profesi, disiplin, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi, Jadi selain kompetensi yang dibutuhkan dunia industri, lulusan kami juga memiliki karakter dan kepribadian yang berkomitmen dan bertanggung jawab,” lanjut Capt. Cahya

Selain itu, Akpelni juga telah menerapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk perusahaan pelayaran dan lembaga sertifikasi.

Wisuda perdana program studi sarjana terapan di Akpelni menjadi tonggak sejarah yang penting. Diharapkan, lulusan perguruan tinggi tersebut dapat menjadi generasi emas pelaut Indonesia, yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa maritim yang kuat.

Membuka Program RPL

Keberhasilan wisuda perdana ini mendorong Politeknik Bumi Akpelni untuk terus berinovasi.

Salah satu rencana ke depan adalah membuka program studi dengan jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Program ini ditujukan bagi para pelaut yang telah memiliki pengalaman kerja di laut, namun belum memiliki ijazah sarjana.

“Dengan program RPL, kami berharap dapat mengakomodasi kebutuhan para pelaut yang ingin meningkatkan kualifikasi akademiknya. Selain itu, program ini juga dapat mempercepat proses mereka untuk meningkatkan karier yang lebih tinggi,” tambahnya.

“Dulu kita menyebutnya Nautika dan Teknika pada jenjang D3 dan baru ini adalah sarjana terapan kita wisuda yang pertama kali. Usai wisuda ini, maka kita sudah memenuhi persyaratan untuk membuka program RPL untuk kedua prodi tersebut,” tambahnya.

“Dengan program RPL, kami ingin memberikan kesempatan bagi para pelaut untuk mengembangkan karier mereka,” lanjut Capt Cahya.

Harapannya dengan adanya program RPL ini, para pelaut lulusan D3 atau SMK bisa melanjutnya pendidikan mereka ke jenjang Sarjana Terapan dengan memperhitungkan pengalam mereka atau masa kerja

“Jadi dengan RPL ini masa kerja atau pengalaman mereka sebagai pelaut itu dihitung bisa dikonversi menjadi sekian SKS, sehingga masa studi mereka nantinya bisa lebih cepat  dibandingkan melalui program sarajana biasa,” tandasnya.

Pihaknya berharap program RPL Teknologi Rekayasa Operasi Kapal dan Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal tersebut bisa dibuka pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.

***

Penulis : rls

Editor   : edt

[ad_2]

Source link