[ad_1]

infosumbar.net – Riswandi Sudarso terpilih menjadi Ketua Sumatera Barat Kreatif Forum periode 2024-2027. Pria yang biasa disapa Kiwi itu ditunjuk secara aklamasi dalam Musyawarah Besar (Mubes) III Sumatera Barat Kreatif Forum pada Senin (21/10/2024) di Kantor Dinas Pariwisata Sumatera Barat.

Mubes III Sumatera Barat Kreatif Forum 2024 dihadiri 21 orang, 17 diantaranya dari subsektor ekraf.

“Karena calon tunggal, jadi kita pilih secara aklamasi. Setuju dan sepakat Kiwi menjadi Ketua Sumatera Barat Kreatif Forum, Sepakat!,” begitu dialog yang terjadi dalam Mubes III Sumbar Kreatif Forum sambil diiringi keriuhan tepuk tangan menyambut ketua baru.

Diketahui, Riswandi Sudarso sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Sumatera Barat Kreatif Forum.

Riswandi mengatakan, sebelum mengambil langkah jauh terkait pelaku ekraf, Ia ingin mengurai kondisi dilematis yang terjadi di Sumbar terkait penetapan dan klasifikasi pelaku ekraf dan UMKM. Dijelaskannya, ada 17 subsektor dalam ekraf sehingga perlu di klasifikasikan sesuai jenisnya.

IKLAN

“Nah sebenarnya yang membingungkan bagi kita dan pemerintah sekarang kan pelaku ekraf yang dianggap UMKM dan ada pelaku ekraf yang memang bermain dunia kreatif. Contohnya, apakah semua kuliner pelaku ekraf? kita akan memilah itu dulu. Menyamakan opersepsi dulu yang mana yang pelaku ekraf dan yang mana UMKM,” kata Riswandi kepada wartawan seusai acara.

Lebih lanjut, Ia menyebutkan Sumbar Kreatif Forum tetap berfokus pada jejaring dan pendataan potensi-potensi pada pelaku kreatif dan kita beri ruang sebagaimana mestinya yang mereka butuhkan.

“Sebagai contoh, pelaku ekraf seni rupa, orang mengira itu masuk kebudayaan, padahal sebenarnya itu masuk ke pariwisata karena penjualannya di pariwisata,” terangnya.

Dalam kegiatan Mubes III Sumbar Kreatif Forum, Ketua Sumatera Barat Kreatif Forum periode 2019-2024, Yulviadi melaporkan beberapa program yang telah dijalankan hingga akhir jabatannya, diantaranya adalah Program KKUMAT (Kreatif Kumpul Hari Jumat) yang menjadi agenda diskusi antar pelaku ekraf.

“Salah satu dari kegiatan KKUMAT ini adalah kita diskusi dengan sucofindo tentang sertifikasi para pelaku ekraf,” kata Yulviadi.

Selanjutnya, Ia mengungkapkan Sumbar Kreatif Forum telah berhasil mendata lebih dari 300 pelaku ekraf yang dilakukan secara mandiri melalui google form.

“Alhamdulillah data sudah terkumpul 300 lebih dan Perda Sumbar terbaru itu mengambil data ekraf dari data kita,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Ia juga melaporkan program lain yang telah berjalan adalah menjahit hexahelix seperti bekerja sama dengan media.

Dalam kesempatan tersebut, juga hadir Kabid Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Sumbar, Wahendra. W. Ia mengatakan, Dinas Pariwisata Sumbar telah bekerja sama dengan Diskominfo dalam pembuatan e-catalog ekraf.

“Untuk e-catalog ekonomi kreatif sudah kerjasama dengan Diskominfo. Ini mencakup pendataan dan pemasaran, namun untuk penjualan belum disediakan,” jelasnya. (peb)

 

 

 

[ad_2]

Source link