[ad_1]

InfoSumbar.net – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman meminta pihak Pemerintah Kota (Pemkot) menghentikan pembebanan biaya program SAGA SAJA (Satu Keluarga Satu Sarjana) ke Baznas.

Dikatakannya, program Saga Saja yang mengalokasikan dana besar sangat membebani Baznas dalam menjalankan program program Baznas yang lain.

“Kita sudah meminta ke Pemko untuk tahun depan agar tidak lagi membebani program Saga Saja ke Baznas, karena Saga Saja ini menyerap anggaran yang paling besar,” tutur Wakil Ketua Baznas, Budi Satria saat diwawancara diruang kerjanya, Selasa (15/10/2024).

Budi menuturkan, program Saga Saja menyerap anggaran Baznas lebih dari 40 persen dengan demikian, Baznas kesulitan dalam menjalankan program program unggulan lainnya.

Dijelaskannya, ada lima program unggulan Baznas Kota Pariaman yakni, Pariaman Pintar, Pariaman Sehat, Pariaman Makmur, Pariaman Peduli, Pariaman Berdakwah. Namun, dirinya mengakui tidak bisa menjalankan semua program unggulan tersebut, bahkan ada yang justru sempat terhenti karena anggarannya banyak terserap di satu program Saga Saja.

IKLAN

“Gara gara Saga Saja yang membludak, ada beberapa kegiatan yang tak terakomodir,” akunya.

Untuk itu pihaknya berharap agar Pemerintahan mendatang dapat mempertimbangkan usulan Baznas ini. Dengan demikian program program yang ada di Baznas dapat secara merata direalisasikan.

Budi menjelaskan, pembaiayaan program Saga Saja yang harus ditanggung Baznas hampir mencapai angka 3 Miliar Rupiah pertahun. Jumlah tersebut disebut sangat besar jika dibanding dengan pengelolaan dana Baznas yang dalam tahun ini berjumlah 5,9Miliar Rupiah.

“Cukup besar, untuk program Saga Saja nilainya lebih dari 2 miliar namun tidak sampai 3 miliar pertahun,” jelasnya.

Adapun sumber dana yang dikelola oleh Baznas berasal dari Zakat ASN dilingkungan Pemko Pariaman dan pihak lain. Meski demikian, hampir 85 persen sumbernya berasal dari Zakat ASN.

“Dari 5,9 miliar yang dikelola Baznas berasal dari zakat ASN di Pemko Pariaman sebesar 5 miliar, dan 9 ratus jutanya berasal dari sumber lain,” ujar Budi menjelaskan.

(*)

[ad_2]

Source link